- B. J. Habibie
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal dengan nama B.J. Habibie merupakan salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia, beliau juga merupakan Presiden ketiga Republik Indonesia. Beliau dilahirkan pada 25 Juni 1936 di Pare-Pare, Sulawesi Selatan yang merupakan anak dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Ayah beliau berprofesi sebagai ahli pertanian yang berasal dari Gorontalo dan berketurunan Bugis, sedangkan ibunya berasal dari Jawa. Kemudian beliau menikahi Hasri Ainun Habibie pada 12 Mei 1962 dan dikarunia dua anak yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Di masa kecilnya, Habibie telah menunjukkan kecerdasannya dan semangatnya yang tinggi. Selain itu juga beliau sejak kecil telah memiliki sifat yang tegas dan berpegang kuat pada prinsipnya. Beliau dikenal sangat cerdas pada saat duduk di bangku sekolah dasar. Saat beliau duduk di bangku sekolah dasar, ayahnya wafat karena serangan jantung pada 3 September 1950 kemudian tidak beberapa lama rumah dan kendaraan yang dimiliki oleh keluarga dijual oleh ibu beliau dan mereka pun pindah untuk tinggal di Bandung. Sejak ayahnya meninggal, ibunya lah yang bekerja membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Walaupun begitu, Habibie tidak terpuruk dan tetap semangat untuk menjalani hidupnya tanpa seorang ayah.
Habibie memiliki semangat yang tinggi dalam belajar, beliau melanjutkan pendidikannya di SMAK Dago. Pada saat beliau SMA, beliau menunjukkan prestasinya terutama dalam bidang eksakta dan menjadi sosok yang favorit di sekolahnya. Setelah tamat SMA pada tahun 1954, beliau masuk ke perguruan tinggi Universitas Indonesia Bandung yang sekarang dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) berkat kecerdasannya. Saat menganut pendidikan di ITB, beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan studi di Jerman pada tahun 1955. Beliau mengambil jurusan Teknik Penerbangan spesialisasi Kontruksi Pesawat Terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH). Beliau mengambil jurusan tersebut karena mengingat pesan Ir. Soekarno tentang pentingnya Dirgantara dan Penerbangan bagi Indonesia.
Mengingat jerih payah ibunya yang membiayai, beliau pun bertekad dengan sungguh-sungguh di perantauan dan harus meraih kesuksesannya. Ibunya membiayai langsung Habibie dengan melakukan usaha catering dan indekost. Pada saat musim liburan, beliau mencari kesempatan emas dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Setelah masa liburannya semua kegiatan beliau kesampingkan kecuali belajar. Berbeda dengan teman-teman beliau, teman-temannya lebih banyak menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman dan uang tanpa mengikuti ujian.
Tepat selama lima tahun pada tahun 1960, Habibie mendapatkan gelar Diploma Ing (Diploma Ingenenieur) atau Diploma Teknik dari Technische Hochschule dengan nilai rata-rata 9,5 dan diberi predikat cumlaude. Diploma Teknik di Jerman umumnya disetarakan dengan gelar Master/S2 di negara lainnya. Gelar insinyurnya beliau manfaatkan untuk mendaftar kerja di Firma Talbot yaitu sebuah industri kereta api di Jerman. Disana beliau berhasil mengaplikasikan cara-cara kontruksi membuat pesawat terbang pada wagon yang pada saat itu dibutuhkan Firma Talbot untuk mengangkut barang yang ringan namun mempunyai volume yang besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang beliau terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.
Habibie melanjutkan studinya untuk mendapatkan gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean yaitu bidang Desain dan Kontruksi Pesawat Terbang. Kemudian pada tahun 1962, Habibie menikah dengan teman SMAnya yaitu Hasri Ainun Besari dan memutuskan untuk tinggal di Jerman. Perjuangan hidup di Jerman semakin keras, untuk menghemat biaya kebutuhan hidup maka beliau harus berjalan kaki untuk sampai di tempat kerjanya yang jaraknya pun jauh dan pulang pada malam hari kemudian belajar untuk kuliahnya. Istrinya pun juga turut menghemat kebutuhan hidupnya, istri Habibie harus mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci baju. Pada tahun 1965 beliau menyelesaikan studi S3 dan mendapatkan gelar Dr. Ingenieur (Doktor Teknik), beliau mendapatkan nilai rata-rata 10 dengan gelar summa cumlaude yaitu sangat sempurna dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean. Selama menjadi mahasiswa doktoral, Habibie sudah mulai bekerja untuk menghidupi keluarganya dan biaya studinya. Setelah lulus kemudian beliau bekerja di Messerschmitt Bolkow Blohm atau MBB Hamburg yaitu sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman. Pada tahun 1965 hingga 1969 beliau menjabat sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktur Pesawat Terbang dan kemudian menjabat menjadi Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri pesawat terbang komersial dan militer di MBB pada tahun 1969 sampai 1973.
Selama Habibie bekerja di MBB, beliau menyumbangkan hasil penelitian serta sejumlah teori untuk ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Thermodinamika, Konstruksi, dan Aerodinamika seperti rumus untuk menghitung keretakan atau crack propagation on random hingga ke atom-atom pesawat terbang. Rumus tersebut diberi nama “Faktor Habibie”, “Habibie Factor”, “Habibie Theorem”, “Habibie Method” kemudian karena rumus tersebut beliau dijuluki sebagai “Mr. Crack”. Berkat kinerja dan kecerdasannya, empat tahun kemudian beliau dipercaya sebagai Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB periode 1973 sampai 1978 serta menjadi Penasihat Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB pada tahun 1978. Habibie menjadi satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki jabatan nomor dua di perusahaan pesawat terbang Jerman tersebut.
Kejeniusan seorang Habibie membuat beliau diakui dan mendapatkan penghargaan. Habibie diakui oleh berbagai lembaga internasional seperti Gesselschaft Fuer Luft Und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace (Perancis), The Royal Aeronautical Society London (Inggris), dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Selain itu juga beliau mendapat beberapa penghargaan seperti Edward Warner Award, Theodore von Kaman Award, dan Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana dari ITB. Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh dengan kontroversi, dan setiap kali beliau kembali ke “habitat”nya di Jerman beliau selalu menjadi berita.
Pada tahun 1968, Habibie telah mengundang sejumlah insinyur untuk bekerja di Industri Pesawat Terbang Jerman. Sebanyak 40 insinyur Indonesia dapat bekerja di MBB atas rekomendasi beliau. Hal ini dilakukan oleh beliau untuk mempersiapkan skill dan pengalaman insinyur Indonesia untuk suatu saat bisa kembali ke Indonesia dan membuat produk industri dirgantara. Pada tahun 1973, Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui dan membujuk Habibie pulang ke Indonesia kemudian beliau langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi, dan prestise tinggi di Jerman. Beliau melakukan ini karena ingin memberi ilmu dan teknologi kepada bangsa Indonesia kemudian tahun 1974 beliau diangkat menjadi penasihat pemerintah (langsung di bawah Presiden) di bidang teknologi pesawat terbang dan teknologi tinggi hingga tahun 1978. Dari tahun 1974 hingga 1978, Habibie masih sering pulang pergi ke Jerman karena beliau masih menjabat sebagai Vice President dan Direktur Teknologi di MBB. Setelah melepaskan jabatan tingginya di Perusahaan Pesawat Jerman MBB pada 1978 beliau mulai benar-benar fokus.
Sejak tahun 1978 hingga 1997, beliau diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus menjabat sebagai Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan beliau juga diangkat sebagai Ketua Dewan Riset Nasional, dan berbagai jabatan lainnya. Ketika menjabat menjadi Menristek, Habibie mengimplementasikan visinya yakni membawa Indonesia menjadi negara industri berteknologi tinggi. Beliau mendorong adanya lompatan dalam strategi pembangunan yaitu melompat dari agraris langsung menuju negara industri maju. Visinya yang langsung membawa Indonesia menjadi negara industri mendapat pertentangan dari berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri yang menghendaki pembangunan secara bertahap yang dimulai dari fokus investasi di bidang pertanian. Namun, Habibie memiliki keyakinan kokoh akan visinya. Habibie ingin menjelaskan mengapa industri berteknologi itu sangat penting. Beliau membandingkan harga produk dari industri high–tech (teknologi tinggi) dengan hasil pertanian. Beliau menunjukkan data bahwa harga 1 kg pesawat terbang adalah USD 30.000 dan 1 kg beras adalah 7 sen (USD 0,07) bahwa artinya 1 kg pesawat terbang hampir setara dengan 450 ton beras. Jadi dengan membuat 1 buah pesawat dengan massa 10 ton maka akan diperoleh beras 4,5 juta ton beras.
Pola pikir Habibie disambut dengan baik oleh Presiden Soeharto kemudia Soeharto bersedia menganggarkan dana ekstra dari APBN untuk pengembangan proyek teknologi Habibie. Pada tahun 1989, Soeharto memberikan “kekuasaan” lebih kepada Habibie dengan memberi kepercayaan kepada beliau untuk memimpin industri-industri strategis seperti Pindad, PAL, dan PT IPTN. Setelah 20 tahun menjabat menjadi Menristek, pada 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998 beliau terpilih menjadi wakil presiden ke-7 RI melalui sidang umum MPR. Pada tahun tersebut pula, banyak peristiwa yang membuat Presiden Soeharto mengundurkan diri maka dengan mundurnya Soeharto berdasarkan Pasal 8 UUD 1945 yang menyatakan “bila Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya” kemudian akhirnya B.J. Habibie menggantikan posisi Soeharto untuk menjadi Presiden RI. Beliau merupakan Presiden RI pertama yang menerima banyak penghargaan terutama di bidang IPTEK baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Jasa-jasanya dalam bidang teknologi pesawat terbang membuat beliau mendapatkan gelar Doktor Kehormatan (Doctor of Honoris Causa) dari berbagai universitas terkemuka di dunia. Namun pada akhirnya beliau dipaksa untuk lengser akibat memperbolehkan referendum Timor Timur yang memilih untuk merdeka. Pidato pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR lalu beliau kembali menjadi warga negara biasa dan kembali ke Jerman.
Pada 22 Mei 2010, istri Habibie yaitu Hasri Ainun Habibie meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Beliau meninggal pada Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB. Kepastian meninggalnya Hasri Ainun dari kepastian Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR yang ditunjuk menjadi wakil keluarga B.J. Habibie. Hal ini menjadi duka yang mendalam bagi Habibie, Ainun merupakan segalanya bagi beliau dan begitu pun juga sebaliknya.
Setelah kalian mengetahui bagaimana biografi seorang Habibie tentunya kalian akan merasa berdecak kagum betapa istimewanya beliau sehingga patut untuk dijadikan menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia khususnya di kalangan pemuda yang akan meneruskan keberhasilan Indonesia. Habibie mengajarkan kita untuk terus berusaha demi memajukan bangsa dan bertekad penuh dalam melakukan segala hal terutama dalam dunia pendidikan. Beliau pun sudah memiliki banyak karya, diantaranya adalah:
- VTOL (Vertical Take Off & Landing) Pesawat Angkut DO-31
- Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130
- Hansa Jet 320 (Pesawat eksekutif)
- Airbus A-300 (untuk 300 penumpang)
- CN – 235
- N – 250
Karya-karya tersebut merupakan hasil karya Habibie sendiri. Sebagai penerus bangsa kita wajib untuk meneladani beliau dan tentunya berusaha untuk menghasilkan karya sendiri seperti Habibie. Karya-karya yang harus dihasilkan adalah karya yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan kehidupan bangsa. Mulai saat ini kita harus mempunyai semangat dan tekad yang besar untuk dapat menghasilkan karya-karya seperti yang beliau hasilkan. Tidak hanya karya-karya tersebut yang beliau hasilkan tetapi beliau juga berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
- Helikopter BO-105
- Multi Role Combat Aircraft (MRCA)
- Beberapa proyek rudal dan satelit
Dari masa kecilnya, Habibie sangat gigih dan tekun dalam pembelajaran di sekolahnya sampai beliau belajar di Jerman. Hal ini patut dicontoh oleh seluruh pemuda di Indonesia, apabila kita gigih dan tekun dalam menganut dunia pendidikan maka hasilnya pun akan memuaskan serta bermanfaat untuk bangsa. Walaupun banyak rintangan yang pastinya akan dihadapi tetapi kita tidak boleh pantang menyerah dengan rintangan tersebut. Kita harus bisa melawan rintangan tersebut dan berusaha semaksimal mungkin agar rintangan tersebut tidak membuat terpuruk tetapi justru dapat menjadi acuan bagi kita untuk bangkit jika dilanda rintangan. Selain itu pula kita harus memiliki tekad untuk ingin selalu belajar ilmu pengetahuan agar wawasan pengetahuan yang kita miliki tidak sempit dan ilmu pengetahuan tersebut dapat kita terapkan untuk menjadi hal yang berguna. Selain itu juga kita dapat meneladani sifat beliau yang rendah hati, jujur, dan adil. Sifat-sifat tersebut beliau terapkan pada saat menjabat sebagai Presiden RI. Kita wajib memiliki sifat-sifat baik tersebut agar orang-orang di sekitar kita merasa nyaman dengan kita dan banyak yang mendukung kita untuk berkarya. Sifat-sifat tersebut harus kita terapkan di lingkungan sekitar kita baik keluarga, teman, guru, dosen, dan sebagainya.
Habibie sudah mulai bekerja sejak beliau kuliah, hasil dari bekerja tersebut beliau gunakan untuk membiayai studinya sendiri dan menghidupi keluarga. Tentunya hal seperti ini patut kita contoh, kita harus bisa menjadi pribadi yang mandiri saat menginjak usia dewasa. Sebisa mungkin hidup kita tidak hanya bergantung kepada orang tua tetapi kita harus bisa berusaha sendiri untuk dapat membiayai hidup dengan mandiri secara perlahan-lahan. Walaupun beliau mencari biaya sendiri, hal tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk dapat menimba ilmu tidak hanya di satu tempat. Beliau menimba ilmu hingga ke luar negeri walaupun beliau harus bekerja keras membantu ibunya mencari biaya untuk hidup di luar negeri. Hal ini patut kita contoh, sebisa mungkin kita harus bisa untuk menimba ilmu hingga ke luar negeri seperti pepatah “carilah ilmu sampai ke Negeri Cina”. Banyak kesempatan yang dapat diraih oleh kita, banyak beasiswa yang disediakan oleh universitas untuk dapat menimba ilmu di luar negeri maka manfaatkanlah kesempatan untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Di samping kita melaksanakan usaha untuk memajukan bangsa, ada wajibnya kita juga berdoa dan tetap optimis dengan apa yang ingin kita raih. Jika usaha kita diimbangi oleh doa maka hasilnya pun tidak akan mengecewakan. Semoga “Habibie-Habibie” baru yang genius bermunculan di Nusantara sehingga Indonesia tidak hanya menjadi “penonton” atau konsumen atas produk-produk berteknologi.
Daftar Pustaka
Anonymous. 23 Juni 2015. Biografi B.J. Habibie. Diakses pada 14 April 2017 dari http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html
Anonymous. 2 April 2009. Biografi (Lengkap) BJ Habibie: Bapak Teknologi dan Demokrasi Indonesia. Diakses pada 14 April 2017 dari https://nusantaranews.wordpress.com/2009/04/02/biografi-bj-habibie-bapak-teknologi-dan-demokrasi-indonesia/
Calista, Fariza. 2 Januari 2017. Biografi dan Profil Lengkap BJ. Habibie – Presiden Ketiga Republik Indonesia. Diakses pada 14 April 2017 dari http://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-bj-habibie/
2. Bill Gates
Bill Gates adalah seorang tokoh bisnis, investor, filantropis, penulis asal Amerika Serikat, serta mantan CEO yang saat ini menjabat sebagai ketua Microsoft yaitu perusahaan perangkat lunak yang didirikan bersama dengan Paul Allen. Ia menduduki peringkat tetap di antara orang-orang terkaya di dunia dan menempati peringkat pertama sejak tahun 1995 hingga 2009, tetapi tidak termasuk pada tahun 2008 karena ia turun ke peringkat ketiga. Bill Gates mempunyai nama lengkap William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan nama Bill Gates. Bill Gates dilahirkan pada 28 Oktober 1955 di Seattle, Washington. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari hasil pernikahan William Henry Gates yang merupakan seorang pengacara perusahaan yang mempunyai banyak relasi di kota dan Mary Maxwell yang merupakan seorang pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell, dan anggota tingkat nasional United Way. Ia dilahirkan dari keluarga menengah ke atas.
Bill Gates secara konsisten dinobatkan dalam jejeran orang terkaya di majalah bisnis Forbes. Ia masuk jejeran orang terkaya dari tahun 1995 sampai sekarang dan dinobatkan sebagai orang terkaya pada tahun 2007 dan 2013. Sampai bulan April 2014, dia masih menempati posisi pertama orang terkaya. Selama masih bekerja di Microsoft, Bill Gates menjabat sebagai CEO dan kepala perancang software, dia juga memegang saham terbesar dari perusahan software tersebut.
Sejak dari kecil orang tua Bill Gates menerpakan kompetisi dalam mendidiknya, ia akan mendapatkan hadiah jika memenangkan sesuatu tetapi akan mendapatkan hukuman jika ia kalah. Bill Gates seorang anak yang cerdas sejak kecil, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mengalami kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan pada dirinya dan mengirimnya ke Lakeside School yaitu sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki. Pada tahun 1968 di Lakeside School, Bill Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Gates untuk pertama kalinya tetarik dan jatuh cinta pada dunia pemorgraman komputer disana. Saat itu Mothers Club di sekolahnya yaitu Lakeside School, membeli sebuah terminal Teletype Model 33 ASR dan beberapa komputer General Electric (GE) untuk para siswa. Melihat komputer tersebut, ia tertarik dan mulai mempelajarinya. Ia tertarik dengan kemampuan mesin tersebut kemudian mengeksekusi kode perangkat lunak dengan sempurna dan menulis program komputer pertamanya di sini menggunakan bahasa pemrograman BASIC. Ia dengan cepat menguasai BASIC sebuah bahasa pemograman komputer.
Bill Gates bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside melewatkan waktu berjam-jam untuk menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. Pada saat itu, Gates bersama temannya Paul Allen, Ric Weiland dan Kent Evans pernah dibanned oleh Computer Center Corporation (CCC) karena menyebarkan bugs untuk mendapatkan waktu gratis menggunakan komputer. Melihat kemampuan Gates dan teman-temannya, CCC menawarkan mereka untuk bekerja sebagai tester sistem keamanan perusahan. Gates dan teman-temannya bekerja selama 2 tahun dari 1968-1970. Dari situlah Gates banyak belajar mengenai source code dan berbagai program yang menjalankan sebuah sistem. “Dia adalah seorang eksentrik,” sebagaimana yang dikatakan oleh salah seorang guru yang memberikan Gates julukan tersebut. Selepas itu, Gates bersama temannya yaitu Paul Allen membuat sebuah usaha untuk menghitung dan mengukur aliran lalu lintas dengan nama Traf-O-Data. Pada awal tahun 1973, ia juga berkerja di perusahan kontraktor pertahanan untuk membuat sistem pembayaran.
Pada tahun 1973, Gates lulus dari Lakeside School. Setelah itu ia mengambil tes SAT dan mendapatkan skor yang sangat tinggi yaitu 1590 dari 1600. Dengan nilai itu ia dapat diterima di Harvard College dimana ia bertemu dengan Steve Ballmer yang kelak menggantikan Gates sebagai CEO Microsoft. Bill Gates menjalankan kuliah di Harvard University, Cambridge mulai tahun 1975. Di sana ia bertemu dengan Paul Allen yaitu temannya sewaktu sekolah bersama-sama. Bersama Paul Allen, Bill Gates terus mengembangkan talentanya di bidang pemograman komputer. Gates tidak sungguh-sungguh belajar di harvard dan tidak punya rencana belajar tetap ketika menjadi mahasiswa, ia banyak menghabiskan waktunya menggunakan komputer sekolah. Ia masih berkomunikasi dengan Paul Allen kemudian ia bergabung dengannya di Honeywell pada musim panas tahun 1974. Pada tahun berikutnya saat MITS Altair 8800 berbasis CPU Intel 8080 diluncurkan, Gates dan Allen melihat peluncurannya sebagai kesempatan untuk mendirikan perusahaan perangkat lunak komputer sendiri. Ia telah membicarakan keputusan ini bersama orang tuanya yang sangat mendukungnya setelah mereka melihat antusiasme Gates untuk mendirikan perusahaan. Kemudian ia memberanikan diri untuk keluar dari Harvard untuk membangun sebuah perusahan software yang kelak dikenal sebagai Microsoft bersama temannya Paul Allan.
Paul Allen dipekerjakan di MITS dan Gates absen dari Harvard untuk bekerja bersama Allen di MITS di Albuquerque pada November 1975. Mereka menamai kemitraan mereka yaitu “Micro-Soft” dan mendirikan kantor pertamanya di Albuquerque. Gates bersama Allen pertama kalinya membuat software sistem operasi untuk MITS (Micro Instrumentation and Telemetry System), pencipta microcomputer terbaru kemudian kerjasamanya bersama MITS tersebut ia namakan Microsoft. Sistem operasi yang ia buat menjadi sukses dan sangat populer, hingga Gates menyadari bahwa karyanya disebarkan secara bebas tanpa adanya royalti sama sekali yang ia dapatkan. Akhirnya pada tahun 1976, Microsoft resmi berdiri sendiri dan melanjutkan membuat software bahasa pemograman untuk berbagai sistem. Gates bersama Microsoft kemudian memulai untuk membuat program sistem operasi yang dimulai dari DOS 1.0 yang kemudian berevolusi menjadi Windows yang sekarang kita kenal. Pada 26 November 1976, nama dagang “Microsoft” didaftarkan di Kementerian Luar Negeri New Mexico.
Microsoft meluncurkan versi ritel pertama Microsoft Windows pada 20 November 1985 kemudian pada bulan Agustus, perusahaan ini mencapai persetujuan dengan IBM untuk mengembangkan sistem operasi terpisah bernama OS/2. Meski kedua perusahaan ini berhasil mengembangkan versi pertama dari sistem ini, perbedaan kreativitas merusak kerjasama ini. Melalui usaha kerasnya, perusahaan yang ia dirikan yang bernama Microsoft Corporation menjadi sukses dan Bill Gates melambung menjadi seorang jutawan. Di tahun 1990 Bill Gates sukses merilis sistem operasi yang sangat sukses di pasaran dunia. Gates mengeluarkan memo internal pada 16 Mei 1991 yang mengumumkan bahwa kerjasama OS/2 berakhir dan Microsoft mengalihkan operasinya ke pengembangan kernel Windows NT. Sejak pendirian Microsoft tahun 1975 hingga 2006, Gates mempunyai tanggung jawab besar terhadap strategi produk perusahaan. Ia secara agresif memperluas jajaran produk perusahaan kemudian ketika Microsoft berhasil mendominasi pasar ia mempertahankannya sekuat tenaga. Ia mendapat reputasi sebagai orang yang menjauhkan diri dari sekitarnya kemudian pada awal tahun 1981 seorang eksekutif industri mengeluh kepada masyarakat bahwa “Gates terkenal karena tidak bisa dihubungi melalui telepon dan tidak membalas panggilan telepon.”.
Bill Gates pernah mendapatkan reputasi yang tidak baik dalam karirnya. Tidak hanya satu kali, bahkan ia melakukan beberapa kali kesalahan dalam bisnis perangkat lunaknya. Pada tahun 1990, Bill Gates mendapat tuntutan dari Departemen Keadilan Amerika Serikat dengan dakwaan bahwa ia telah melakukan monopoli terhadap perusahaan-perusahaan kecil. Bill Gates tersandung oleh hukum Undang-Undang Bisnis Amerika Serikat pada tahun 1999. Pada tahun 2000, Bill Gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Pegawai Eksekutif dan ia memilih kembali ke profesi lamanya yang ia cintai yaitu Kepala Penelitian dan Pengembangan Perangkat Lunak di perusahaanya sendiri yaitu Microsoft Corp. Pada Juni 2006, Gates mengumumkan bahwa ia hanya akan bekerja paruh waktu di Microsoft dan bekerja penuh waktu di Bill & Melinda Gates Foundation yaitu yayasan sosial yang didirikannya. Dia secara bertahap memindahkan tugasnya ke Ray Ozzie yaitu Kepala Arsitek Perangkat Lunak dan Craig Mundie yaitu Kepala Penelitian dan Strategi Petugas. Pada awal tahun 2008, Bill Gates memutuskan untuk mengundurkan diri dari manajemen Microsoft dan mengkonsentrasikan diri pada kerja kedermawanan di Bill & Melinda Gates Foundation. Terakhir kali Gates bekerja penuh di Microsoft pada 27 Juni 2008. Ia mengundurkan diri sebagai ketua Microsoft pada saat Februari 2014 kemudian mengambil sebuah peran baru sebagai penasihat teknologi untuk mendukung CEO baru Microsoft, Satya Nadella.
Dalam kehidupan pribadinya, Gates menikahi Melinda French pada 1 Januari 1994. Mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu Jennifer Katharine Gates yang lahir pada tahun 1996, Rory John Gates yang lahir pada tahun 1999, dan Phoebe Adele Gates yang lahir pada tahun 2002. Bersama dengan istrinya, Bill Gates telah mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation yaitu sebuah Yayasan Sosial yang memperhatikan penderita AIDS, beasiswa bagi universitas-universitas, dan kepedulian pada dunia ketiga. Para kritikus mengatakan bahwa hal ini merupakan pembuktian terhadap kemarahan banyak orang tentang praktik monopoli, adikuasa perusahaannya, dan beberapa kejahatan yang telah ia lakukan, tetapi beberapa orang yang dekat dengan Bill Gates berkata bahwa ia memang telah lama berencana untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya. Pada saat tahun 1999, koran Washington Post memberitakan bahwa “Gates telah menyatakan bahwa dia memutuskan untuk menyumbangkan $5 milyar kepada organisasi mereka.”. Hal ini tentu tidak mengherankan karena menurut survei Majalah Forbes, Bill Gates selalu menjadi orang terkaya di dunia berturut-turut selama tahun 1996 – 2004 dengan jumlah $ 90 Milyar. Pada tahun 2013, yayasan amal tersebut dinobatkan sebagai yayasan dengan aset kekayaan yang bisa diamalkan hingga 34,6 triliun dollar. Bill Gates juga menyatakan bahwa separuh kekayaannya akan ia sumbangkan untuk amal.
Gates pernah menempati peringkat pertama pada daftar Forbes 400 sejak 1993 hingga 2007 dan peringkat satu pada daftar The World’s Richest People Forbes sejak 1995 hingga 2007 dan 2009. Pada 1999, kekayaan Gates pernah melewati angka $101 miliar, akibatnya media menyebutnya sebagai “Centibillionaire”. Sejak tahun 2000, jumlah nominal sahamnya di Microsoft menurun karena jatuhnya harga saham Microsoft setelah pecahnya gelembung dot-com dan sumbangan multi-miliar dollar kepada berbagai yayasan amal. Pada wawancara bulan Mei 2006, Gates berkomentar bahwa ia bukanlah orang terkaya di dunia karena ia tidak suka perhatian yang muncul akibat gelar tersebut. Gates memiliki beberapa investasi di luar Microsoft yang pada tahun 2006 menggajinya sebesar $616.667 serta bonus $350.000 sehingga totalnya mencapai $966.667. Ia mendirikan Corbis, sebuah perusahaan gambar digital, pada tahun 1989. Pada tahun 2004 ia menjadi direktur Berkshire Hathaway, perusahaan investasi yang diketuai oleh sahabat lamanya, Warren Buffett. Pada Maret 2010, Bill Gates menempati peringkat kedua sebagai orang terkaya di dunia setelah dikalahkan Carlos Slim.
Perjuangan dan tekad keras yang ia miliki, kini Bill Gates telah menggapai cita-citanya. Untuk mencapai kesuksesan memang diperlukan pengorbanan dan perjuangan yang berat, namun usaha keras dan sikap pantang menyerah Bill Gates telah membuahkan hasil yang dapat ia nikmati saat ini. Berturut-turut dari tahun ke tahun hingga saat ini Bill Gates bertahan di posisi satu sebagai orang terkaya di dunia. Untuk itu, kita sangat bisa menjadikan ia menjadi tokoh inspiratif bagi kaum muda. Perjalanan Biil Gates untuk mencapai kesuksesannya menghadapi berbagai lika-liku yang membuat ia pernah jatuh terpuruk, tetapi ia tidak menyerah dan bertekad keras untuk mencapai kesuksesannya kembali. Banyak sekali keahlian yang dimiliki oleh Bill Gates namun, dia tidak memperolehnya dengan begitu saja. Dia belajar sejak kecil lalu Bill Gates sudah melahap banyak buku tentang ilmu bisnis dan hukum perusahaan. Hal ini bisa kita ambil pelajaran bahwa semua hal bisa dipelajari, meskipun dari 0 sekalipun. Sosok Bill Gates membuktikan dan memberitahu pada dunia bahwa di dalam sebuah buku tersimpan kesiapan. Selain belajar pun dibutuhkan kerja keras untuk mencapai kesuksesan bukan sekedar main-main saja, tidak boleh bermalas-malasan harus memanfaatkan masa-masa muda kita apalagi selagi kita sebagai mahasiswa.
Sebagai mahasiswa tentunya kita sudah mengetahui konsentrasi apa yang akan kita raih dan cita-cita apa yang ingin digapai, maka kita perlu konsisten pada minat dan usaha kita seperti yang Bill Gates lakukan saat dia mengetahui kemampuannya di bidang komputer dan programming, ia terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang tersebut. Selain itu dalam proses mencapai apa yang kita inginkan, perlu bahwasannya dalam menerima resiko yang ada ketika kita mengambil keputusan dan menghadapinya seperti yang dilakukan oleh Bill Gates saat ia memutuskan untuk keluar dari Harvard demi sesuatu yang diyakininya pasti berhasil. Hal yang lebih penting yaitu kita tidak boleh sombong atau takabur saat sudah mencapai kesuksesan. Kita harus down to earth yaitu bisa memberikan sesuatu kepada orang lain.
Daftar Pustaka
Anonymous. 9 Mei 2015. Biografi dan Profil Bill Gates – Orang Terkaya di Dunia. Diakses pada 15 April 2017 dari http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-bill-gates.html
Fathoni, Ahmad. 19 April 2014. Biografi Tokoh Dunia: Bill Gates. Diakses pada 15 April 2017 dari http://www.zonasiswa.com/2014/04/biografi-tokoh-dunia-bill-gates.html
Vityana, Iva. 30 April 2015. Biografi Bill Gates Pendiri Perusahaan Microsoft. Diakses pada 15 April 2017 dari http://www.biografipedia.com/2015/04/biografi-bill-gates.html
3. J. K. Rowling
Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling adalah penulis novel Harry Potter yang sangat populer. Dia menjadi sorotan kesusasteraan internasional pada tahun 1999 saat tiga seri pertama novel remaja Harry Potter mengambil alih tiga tempat teratas dalam daftar “New York Times best-seller” setelah memperoleh peringkat yang sama di Britania Raya. Nama aslinya adalah Joanne Rowling kemudian akrab dengan nama panggilan Jo. Ia lahir pada 31 Juli 1965 di Rumah Sakit Umum Chipping Sodbury, Inggris. Ia adalah anak dari pasangan Peter Rowling dan Ann Rowling yang perekonomiannya cukup mampu. Ayahnya adalah seorang manajer pabrik pesawat terbang, sedangkan ibunya bekerja sebagai Teknisi Laboratorium. Dua tahun setelah kelahiran Jo, orangtuanya melahirkan seorang anak perempuan bernama Dianne Rowling yang akrab dipanggil Di. Dianne adalah adik perempuan Jo yang menjadi sosok penting dan pertama kali mendapat kesempatan untuk menikmati cerita-cerita yang ditulis oleh Jo.
Si kecil Jo sudah menampakkan kelebihannya, yaitu memiliki kemampuan dengan inspirasinya yang luar biasa. Orangtuanya menyadari betapa istimewanya imajinasi anaknya, orangtuanya sering membacakan buku untuknya sejak usia dini. Sebagai anak kecil pada umumnya, Jo melakukan banyak hal lain selain menulis selama masa mudanya seperti membaca dan bermain yang merupakan kegiatan favoritnya. Saat Jo masih kecil, dia sudah menampakkan kelebihannya yaitu memiliki kemampuan dengan inspirasinya yang luar biasa. Ketika Jo berumur 6 tahun, dia bercerita tentang kelinci kepada Di. Kelinci ciptaan Jo pada saat itu bernama Rabbit dan lebah raksasa bernama Miss Bee. Ia bercerita kepada adiknya bahwa suatu hari, Di bermain di kebun dan terperosok ke dalam lubang kelinci. Ternyata kelinci itu ramah bahkan memberi makan Di buah Strawbery oleh keluarga kelinci.
Jo dan keluarganya pindah ke kota kecil di Winterbourne. Orangtuanya memutuskan bahwa mereka membutuhkan rumah yang lebih besar. Jo sangat cepat beradaptasi, disana Jo berteman dengan kakak beradik bernama Ian dan Vikki Potter. Sejak saat itu, Jo jatuh cinta pada nama mereka yaitu “Potter”. Hal itulah yang merupakan salah satu alasan persahabatan mereka. Pada tahun 1973 di Winterbourne ketika Jo berumur 8 tahun, Jo dan Di membiasakan diri bermain bersama temannya termasuk Ian dan Vikki Potter, mereka senang bermain sihir-sihiran pada saat itu. Tak lama setelah Jo berumur 9 tahun, orangtuanya memutuskan untuk pindah lagi ke desa kecil bernama Tutshill dan Jo meninggalkan sahabat-sahabatnya di Winterbourne termasuk Ian dan Vikki Potter. Di Tutshill ada Sungai Wye dan ladang-ladang di sekelilingnya. Jo dan Di sangat cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya karena Jo adalah anak yang suka bergaul dan dengan cepat berteman dengan anak di lingkungan tempat tinggalnya. Di usianya yang masih sangat muda, Jo telah membaca novel-novel James Bond karya Ian Fleming sampai pada akhirnya dia menemukan novel karya Jane Austen yang akhirnya menjadi penulis favoritnya.
Jo pun pindah sekolah di Tutshill Primary, disana Jo memiliki seorang guru bernama Mrs. Morgan. Dia adalah tipe guru yang kaku, tidak suka omong kosong, dan dia mengajar Matematika yang tampaknya tak cocok bagi Jo. Mrs. Morgan menganggap Jo sebagai siswa yang bodoh sehingga dia di tempatkan di tempat duduk barisan kursi paling kanan di kelas dan Jo menyadari posisi duduknya itu adalah barisan anak-anak bodoh. Menjelang akhir semester, Jo berhasil membuktikan pada Mrs. Morgan bahwa dia salah menempatkan Jo di barisan kanan dengan berhasil mencetak prestasi. Jo mendapatkan kembali kepopulerannya dan mempertahankannya selama di Tutshill dengan tenang. Nilai-nilainya tetap bagus, tetapi dia tetap menjadi anak pemalu yang mempunyai sedikit teman dekat tetapi menulis tetap menjadi hasratnya.
Jo berhasil lulus di Tutshill dan segera meneruskan ke sekolah menengah di Wyedean yaitu Wyedean Comprehensive. Pada saat itu, dia sedang mengalami masa pubertas yang dimana kepercayaan dirinya selama di Tutshill menghilang seketika selama tahun pertamanya di Wyedean. Hal itu membuatnya merasa tidak aman sehingga kulitnya menjadi berbintik-bintik dan yang lebih buruk dia harus memakai kacamata. Tetapi Jo berhasil menemukan tempatnya di Wyedean karena menemukan teman yang sesama pendiam dan tidak terlalu populer tetapi cerdas untuk saling berbagi. Dia masih terus menulis dan akhirnya merasa cukup percaya diri untuk mengambil resiko dengan membacakan beberapa dari ceritanya kepada teman-temannya. Jo pada saat itu suka membuat cerita superhero dimana dia dan teman-temannya yang menjadi superhero. Suatu hari ada sebuah kejadian memalukan yang mengakibatkan tangannya retak. Peristiwanya terjadi saat dia sedang bermain olahraga yang tidak melibatkan kontak dengan orang lain yaitu Bola Net.
Suatu ketika, Jo yang terkenal pendiam tiba-tiba terlibat perkelahian dengan anak paling nakal di kelasnya. Anak itu memukul Jo lebih dahulu dan bagi Jo, dia harus balas memukulnya. Jo pun menjadi seorang gadis penakut dan selama berminggu-minggu mengintip di setiap pojok karena ketakutan kalau dia akan diserang tiba-tiba. Seiring usianya bertambah, dia mulai menjadi lebih tenang. Hubungannya dengan Di tetap dekat, Jo selalu memanfaatkan Di sebagai orang pertama untuk mendengar cerita-cerita yang terus dihasilkannya. Di sekolahya Jo terpilih menjadi Head Girl yang memiliki tugas untuk mengajak wanita bangsawan yang berkunjung ke sekolahnya berkeliling. Hal yang Jo takuti saat ia sebagai Head Girl adalah berpidato di depan warga sekolah. Jo menyelesaikan pendidikannya di Wyedean dengan penghargaan tertingg sehingga para guru meramalkan bahwa ia memiliki masa depan yang cemerlang. Jauh didalam lubuk hatinya, Jo memiliki harapan dan cita-citanya untuk menjadi seorang Penulis.
Jo termasuk anak yang berbakti kepada orangtuanya, orangtuanya menginginkan Jo untuk melanjutkan kuliah di Exeter University dan orangtuanya juga menginginkannya untuk menekuni bahasa Perancis, dimana jurusan tersebut sama sekali bukan minatnya. Mereka menginginkan Jo untuk menjadi Sekretaris Dwibahasa kelak saat dia dewasa. Jo telah dewasa, dibandingkan masa-masa penyesuaiannya di Wyedean, ternyata adaptasi Jo di Exeter lebih mulus. Tahun-tahun Jo di Exeter dapat dianggap produtkif, dibuktikan dengan Jo menemukan bahwa dirinya dapat menguasai bahasa Perancis dengan mudah dan baginya hal itu sangat melegakan. Disamping itu, dia masih terus menulis dan menulis menuangkan segala imajinasinya tetapi hingga saat itu dia tetap kurang percaya diri untuk mengirimkan karya-karyanya ke penerbit. Ketika meminta penilaian dari temannya, dia bahkan merendahkan nilai cerita-ceritanya saat ada teman yang menyatakan bahwa cerita karyanya bagus.
Akhirnya Jo pun lulus dari Exeter University kemudian saat musim panas tahun 1990 ia berhasil bekerja menjadi Sekretaris Dwibahasa dan juga berhasil menguasai bahasa Perancis. Menjadi Sekretaris sangat membosankan, dia sibuk sendiri saat rapat diadakan dengan mencorat-coret pinggiran kertas tentang cerita-cerita terbarunya yang seharusnya tugas ia adalah harus menulis hasil rapat tersebut. Sehingga karena hal tersebut dia pun menjadi dipecat dari pekerjaannya. Berbagai macam pekerjaan telah dilakukannya namun sepertinya tidak cocok karena dia ingin tetap pada pendiriannya bahwa ingin menjadi seorang Penulis. Tetapi Jo tidak akan mengambil resiko untuk mencapai cita-cita tertingginya itu. Jo terus mencari pekerjaan kemudian terdapat lowongan pekerjaan yang berada di Manchester tepatnya Manchester Chamber of Commerce. Saat dia bekerja disana pekerjaannya penuh dengan rutinitas, dia setiap hari harus menyiapkan surat-menyurat yang baginya kegiatan tersebut sangat tidak kreatif.
Jo tinggal di London artinya ia harus naik kereta bolak-balik dari Manchester ke London. Suatu hari sewaktu pulang ke London, keretanya tiba-tiba berhenti karena terjadi semacam kerusakan mekanis selama empat jam. Waktu seperti itu sangat menguntungkan bagi Jo karena akan waktu tersebut bisa untuk mengerjakan kesenangannya yaitu membaca atau menulis. Dia hanya memandang keluar jendela, memusatkan perhatiannya pada sekelompok sapi yang sedang berada di rerumputan. Tiba-tiba sketsa laki-laki kurus, kering, dan berkacamata muncul jelas di kepalanya. Gagasan tentang Harry dan sekolah sihir sangat jelas di pikirannya. Jo terpesona dengan penglihatan yang baru saja dia dapatkan, ia pun senang membuat nama-nama unik kemudian duduk diam dan bermain-main dengan pikirannya tentang karakter, nama-nama lucu, dan kemungkinan jalan ceritanya yang akan dibuat. Ketika kereta telah memasuki Stasiun King’s Cross, Jo sangat bersemangat dan cepat-cepat pulang untuk menuliskan konsep-konsep awal sebelum terlupakan dari pikirannya.
Pandangan dan imajinasi Jo berkembang sangat luas sejak pertama kali bertemu dengan Harry. Berlembar-lembar gagasan yang dibuat tentang cerita Harry Potter akan ia simpan dalam sebuah kotak. Jo masih bertahan dengan pekerjaannya di Manchester Chamber of Commerce. Namun musibah demi musibah mulai di derita Jo diantaranya yaitu ibunya yang menderita Multiple Sclerosis meninggal dunia pada tahun 1990 yaitu saat Jo berusia 45 tahun. Jo sangat sedih karena dia tidak menyangka bahwa penyakit itu begitu cepat merenggut nyawa ibunya. Jo semakin sedih ketika beberapa hari setelah ibunya meninggal, ayahnya memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita bernama Barbarra. Jo merasa sangat bersalah karena dia tidak berada di samping ibunya di saat-saat terakhir. Penyesalan terdalam Jo adalah bahwa dia tidak pernah membiarkan ibunya membaca cerita Harry. Hidup Jo pun mulai kacau, ibunya yang meninggal merupakan pukulan berat baginya. Tidak lama setelah itu Jo kehilangan pekerjaannya di Manchester Chamber of Commerce padahal dia baru saja menginjak usia 26 tahun, tetapi hatinya mulai terbagi. Dia memendam perasaan bersalah karena tidak bisa menjadi seperti orang lain yang dapat bekerja secara normal, berkeluarga, dan hidup dengan bahagia tetapi di sisi lain dia masih ragu untuk meninggalkan impiannya sebagai seorang Penulis. Kemudian tiba-tiba timbul dalam hatinya bahwa ia ingin sekali menjadi seorang guru.
Pada September tahun 1990, Jo pamit kepada ayah dan adiknya untuk pergi ke Oporto, Portugal. Di sana ia menjadi guru bahasa Inggris dan akhirnya Jo betah untuk tinggal di Oporto. Jo terus melanjutkan cerita Harry, tokoh-tokoh, dan karakter lainnya yang telah ia ciptakan. Kesedihannya selama ini berkurang berkat pertemuannya dengan Harry. Meski harus menghadapi sekian banyak hambatan dan tantangan, menulis cerita Harry Potter memberi kegembiraan terus menerus bagi Jo tetapi hal itu berubah ketika Jo mulai jatuh cinta. Jo bertemu dengan seorang wartawan televisi terkenal yaitu seseorang yang tampan dan berkulit gelap, namanya Jorge Arantes. Jo mengetahui bahwa Jorge adalah orang yang cerdas, sensitif, dan ia pun juga tertarik pada Jo. Dalam hitungan bulan Jo dan Jorge pun menikah. Dua tahun pertama saat menikah, hubungan mereka berjalan baik tetapi pelan-pelan hubungan ini semakin rumit karena Jorge yang setiap hari full bekerja dan Jo yang sibuk menulis cerita Harry. Pada tahun 1992, Jo hamil dan berharap dengan kehadiran bayinya di rumah akan membantu memperbaiki hubungan dengan suaminya yang telah memasuki masa-masa yang lebih sulit. Jorge tidak menunjukkan sikap manis yang Jo dapatkan saat pertama kali bertemu, sikap Jorge mulai berbeda sehingga membuat Jo sering menangis dan seringkali ia mengalami depresi. Akhirnya pada tahun 1993, ia melahirkan bayi yang diberi nama Jessica, tetapi kelahirannya tidak memperbaiki hubungan Jo dengan suaminya kemudian dalam beberapa minggu setelah itu Jo dan suaminya resmi bercerai.
Sejak perceraian dengan suaminya, ia menjadi ibu tunggal yang harus menghidupi anaknya dalam kondisi serba kekurangan. Jo pindah ke Edinburgh bersama dengan anaknya dan ia menghadapi masalah untuk menghidupi keluarganya. Semasa hidup dalam kesulitan, Rowling mulai menulis sebuah buku. Ia merasa kemampuan menulisnya mungkin bisa menjadi jalan keluar untuk hidupnya yang sulit, tetapi ia tak mempunyai fasilitas yang memadai. Ia tidak memiliki komputer dan hanya memiliki mesin tik tua, bahkan untuk biaya fotocopy pun ia tidak memiliki uang. Maka kemudian ia terpaksa mengetik ulang naskah yang sama hingga beberapa kali agar bisa diserahkan ke beberapa penerbit. Ia mendapat ide tentang penulisan buku itu sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Ia menyerahkan naskahnya ke beberapa penerbit lalu sebanyak 12 penerbit menolak naskah yang ia buat. Setelah beberapa kali ditolak, penerbit ke 13 lah yang menerima naskahnya dan mulai memasarkannya, akhirnya nasib dan takdir baik berpihak padanya. Jo berhasil menjual buku Harry Potter dan Batu Bertuah untuk jumlah sebanyak $4000.
Menjelang musim panas pada tahun 2000, tiga buku pertama Harry Potter : Harry Potter dan Batu Bertuah, Harry Potter dan Kamar Rahasia, dan Harry Potter dan Tawanan Azkaban telah memperoleh keuntungan sekitar 480 juta dollar Amerika Serikat dalam masa tiga tahun dengan cetakan 35 juta naskah dalam 35 bahasa. Pada Juli tahun 2000, Harry Potter dan Piala Api telah dicetak untuk pertama kalinya sebanyak 5,3 juta naskah dengan pesanan tambahan sebanyak 1,8 juta naskah. Buku kelimanya, Harry Potter dan Orde Phoenix telah mulai dipasarkan pada 21 Juni 2003, serentak di seluruh dunia setelah sekitar tiga tahun buku keempat diterbitkan. Buku keenam, Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran juga telah diluncurkan secara resmi pada 16 Juli 2005. Harry Potter and the Sorcerer’s Stone telah dibuat film yang mulai tayang pada 16 November 2001. Pada awal minggu pembukaannya di Amerika Serikat, film ini telah memecahkan rekor dengan keuntungan sekitar 93,5 juta dollar Amerika Serikat. Sekuel film seri ini, Harry Potter and the Chamber of Secrets, mulai ditayangkan pada 15 November 2002 dan menjadi film ketiga untuk pembukaan ujung minggu terbaik dalam sejarah pecah panggung. Film ketiga, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban telah mulai ditayangkan pada 4 Juni 2004.
Penghujung Desember tahun 2001, Jo menikah dengan Dr. Neil Murray di Skotlandia. Anak kedua dan anak lelaki pertama mereka, David Gordon Rowling Murray yang dilahirkan pada 24 Maret 2003 di Royal Infirmary, Edinburgh. Setelah mengumumkan buku keenam seri Harry Potter, Jo melahirkan anak perempuan yang bernama Mackenzie Jean Rowling Murray pada 23 Januari 2005. Kini, J.K. Rowling telah mulai mengarang buku ketujuh, Harry Potter and the Deathly Hallows yang merupakan akhir dari seri Harry Potter. Jo saat ini terhitung telah menulis tujuh novel Harry Potter. Buku kelimanya, Harry Potter and the Order of the Phoenix (2003), menyusul Harry Potter and the Half-Blood Prince (2005), dan Harry Potter and the Deathly Hallows (2007). Jo menjadi sangat beruntung, setelah keseluruhan edisi bukunya diproduksi dalam bentuk layar lebar dan keseluruhannya mendapatkan kesuksesan yang luar biasa.
Sosok J. K. Rowling bisa kita jadikan menjadi sosok inspiratif untuk kita. Perjuangannya untuk menggapai sesuatu yang ia inginkan sangat patut untuk kita contoh. Walaupun ia sempat mengalami depresi tetapi hal tersebut tidak dijadikan alasan untuk menyerah. Usaha yang ia lakuan benar-benar dilakukan berdasarkan keinginannya sehingga hambatan apapun yang ia hadapi dapat dilawan sekuat mungkin. Sama halnya dengan kita yang pastinya menghadapi berbagai hambatan misalnya saat kita kuliah, hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk bermalas-malasan dalam kuliah dan menjadi menyerah akan cita-cita yang kita inginkan. Selain itu pula, sifat sabar yang ia miliki wajib dijadikan contoh untuk kita dalam menjalani hidup. Jika kita sabar dalam menjalani hidup maka hasilnya pun akan memuaskan untuk kita dan kesabaran yang kita jalani tidak akan sia-sia.
J. K. Rowling juga merupakan sosok yang cerdas, kreatif, dan terus berkarya. Tentunya sebagai mahasiswa, kita juga harus menjadi sosok yang cerdas agar dapat menjadi sosok yang bermanfaat baik untuk diri kita sendiri mau lingkungan sekitar. Sebagai mahasiswa juga harus selalu berkarya sesuai dengan apa yang sedang kita pelajari dan yang menjadi minat kita. Jika kita terus berkarya sesuai dengan apa yang kita minati maka karya tersebut akan membuahkan hasil yang maksimal dan tentunya bermanfaat untuk orang lain maupun lingkungan luas. Sebagai mahasiswa, sosok J. K. Rowling sangat pantas untuk menjadi inspirasi kita dalam berkarya di dunia yang sudah memasuki zaman moderen ini.
Daftar Pustaka
Anonymous. 16 Februari 2017. Biografi J.K. Rowling. Diakses pada 15 April 2017 dari http://www.biografiku.com/2009/02/biografi-jk-rowling.html
Ismawan, Indra. 18 Mei 2013. Kisah Sukses J.K. Rowling. Diakses pada 15 April 2017 dari http://punyamisbah.blogspot.co.id/2013/05/biografi-joanne-kathleen-rowling.html